Mengintip Sejarah Kedokteran Mata di Museum Dr. Yap Prawirohusodo Yogyakarta


Amir Nisi

Saat pertama kali melangkah ke Museum Dr. Yap Prawirohusodo di Yogyakarta, kami langsung merasakan suasana nostalgia dan penghargaan yang mendalam terhadap sejarah kedokteran mata di Indonesia. Museum ini didirikan untuk mengenang jasa besar almarhum Dr. Yap Hong Tjoen dan Dr. Yap Kie Tiong, pendiri Rumah Sakit Mata Dr. YAP, dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 1998.

Terletak di Jalan Cik Ditiro No.5, museum ini mudah diakses dari berbagai sarana transportasi. Hanya 5 km dari Bandara Udara Adisucipto, 7 km dari Terminal Bus Giwangan, dan 3 km dari Stasiun Kereta Api Tugu, membuatnya sangat nyaman untuk dikunjungi. Kami memutuskan untuk datang pada hari kerja, mengingat museum ini buka dari Senin hingga Jumat, mulai pukul 09.00 hingga 14.30 WIB, dan Sabtu dari pukul 09.00 hingga 13.30 WIB.

Begitu memasuki museum, kami disambut oleh suasana yang tenang dan penuh sejarah. Koleksi yang dimiliki museum ini sebagian besar adalah peninggalan berharga dari almarhum Dr. Yap Hong Tjoen dan Dr. Yap Kie Tiong. Dari peralatan kedokteran mata kuno yang pernah mereka gunakan, hingga peralatan rumah tangga, foto-foto, lukisan, buku, dan benda-benda elektronik yang memberikan gambaran tentang kehidupan dan dedikasi mereka terhadap dunia kedokteran.

Amir Nisi

Salah satu koleksi andalan yang langsung menarik perhatian kami adalah lukisan potret Dr. Yap Hong Tjoen. Lukisan ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga simbol penghormatan atas dedikasi beliau dalam bidang kedokteran mata. Kami juga tertarik dengan koleksi piring penghargaan dari surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, yang diberikan kepada Dr. Yap Kie Tiong sebagai penghargaan karena telah memberi nama pada surat kabar tersebut. Koleksi ini mengingatkan kami betapa besar kontribusi beliau tidak hanya dalam kedokteran, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya.

Dengan sekitar 885 koleksi yang dimiliki, museum ini menawarkan perjalanan sejarah yang mendalam. Setiap sudut ruangan memamerkan barang-barang yang bercerita tentang perjalanan hidup dan kerja keras dua dokter hebat ini. Dari alat-alat kedokteran yang tampak kuno namun revolusioner pada masanya, hingga foto-foto yang menggambarkan momen-momen penting dalam sejarah rumah sakit dan pribadi mereka, semua memberikan wawasan yang berharga.

 

@andreandchristin Museum "Dr. Yap Prawirohusodo" merupakan museum yang didirikan untuk mengenang pendiri Rumah Sakit Mata Dr. YAP, almarhum Dr. Yap Hong Tjoen dan Dr. Yap Kie Tiong. Berlokasi di Yogyakarta dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 1998. #museum #museumtour #museumdryap #dryap #doktermata #CapCut ♬ Mozart Minuet with violin(815356) - 松本一策

 

Mengunjungi Museum Dr. Yap Prawirohusodo bukan hanya tentang melihat barang-barang peninggalan, tetapi juga merasakan semangat dan dedikasi dari para pendirinya. Kami merasakan penghormatan yang mendalam dan kekaguman terhadap apa yang telah mereka capai. Museum ini bukan hanya tempat untuk belajar tentang sejarah kedokteran mata, tetapi juga tempat untuk menginspirasi kita semua tentang pentingnya dedikasi, kerja keras, dan kontribusi terhadap masyarakat. Kunjungan ini sungguh memperkaya pengetahuan kami dan memberi makna baru tentang betapa berharganya warisan budaya dan ilmu pengetahuan yang mereka tinggalkan.

Artikel Sebelumnya
Pengembang Vue berbayar rata-rata bisa mendapatkan $58,97 per jam?
Artikel Selanjutnya
Play Store Kini Bisa Digunakan di Windows?

Terkait dengan topik ini: